>

Minggu, 09 Desember 2012

Adab Terhadap Orang Tua Yang Berbeda Aqidah


Adab Terhadap Orang Tua Yang Berbeda Aqidah


Adab Terhadap Orang Tua Yang Berbeda Aqidah

1. Menjaga silaturahmi dan bergaul dengan baik sama mereka.
Perbedaan agama tidak memutuskan hubungan nasab dan tidak juga menggugurkan kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua. Kekafiran, kemusyrikan dan kefasikan jangan menjadi penghalang seorang anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Islam mengajarkan meskipun kita memiliki orang tua yang kafir atau musyrik, kita tetap diperintahkan untuk menyambung tali silaturahmi dengan keduanya, menghormati dan menyayangi keduanya. Namun jika keduanya mengajak anak untuk bermaksiat kepada Alloh atau keluar dari agama Islam anak tidak wajib untuk mengikuti perintahnya. Hal ini sesuai dengan firman Alloh SWT "Dan Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan seseuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,.... " (QS. Al-Ankabut : 8)

2. Mendoakan orang tua agar mendapatkan hidayah dari Alloh SWT.
Termasuk berbakti kepada orang tua yang berbeda agama adalah mengajak mereka memilih jalan kehidupan yang benar dengan memeluk agama yang di ridhoi Alloh SWT yaitu Islam. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan diantaranya adalah dengan cara selalu mendoakan mereka agar mendapatkan hidayah selama mereka masih hidup. Hal ini seperti yang dilakukan oleh sahabat Abu Hurairah ra. Dalam Sahih Muslim disebutkan bahwa Abu Hurairah ra berkata "Saya mendakwahi ibu saya agar mau masuk Islam, tetapi ia justru mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan juga benci tentang Nabi SAW. Saya pun segera menemui Rosululloh SAW sambil menangis. Saya mengadu kepada beliau, "Wahai Rosululloh saya telah membujuk ibu saya untuk masuk Islam tetapi ia menolak ajakan saya. Tadi saya mengajaknya masuk Islam, tetapi ia mengeluarkan kata-kata yang tidak pantass tentang dirimu. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Alloh SWT agar Dia berkenan memberikan hidayah kepda ibu saya". Rosululloh SAW mengabulkan permintaannya lalu beliau berdoa "Ya Alloh, berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah". Akhirnya Alloh SWT mengabulkan doa Rosululloh SAW dan ibu Abu Hurairah ra pun masuk Islam". Demikian yang sedikit ini tentang Adab Terhadap Orang Tua Yang Berbeda Aqidah semoga dapat untuk dijadikan kemanfaatan,artikel copas dari http://gubugberbagi.blogspot.com dan gambar dari facebook http://www.facebook.com/lynda.elwy/photos  semoga ini mendapatkan ridlhoh ALLAH Aminx3

Selasa, 04 Desember 2012

30 Ciri Suami Durhaka Kepada Istri

30 CIRI SUAMI DURHAKA KEPADA ISTRI Oleh :Ahmad. S,Ag Suami adalah perhiasan istri. Demikian juga sebaliknya, istri adalah perhiasan bagi suaminya. Suami yang baik adalah idaman bagi setiap istri. Berikut ini akan saya berikan 30 perilaku durhaka suami terhadap istri . Dan saya berharap , semoga kita semua tidak tergolong tipe suami seperti dibawah ini terutama diri pribadi kami. Adapun ke 30 Perilaku durhaka suami kepada istri adalah sebagaimana yang akan kami uraikan dibawai ini :


  •  1.Tidak mau melunasi hutang mahar (mas kawin).
  •  2.Menarik kembali mahar tanpa keridloan istri.
  •  3.Menelantarkan belanja istri.
  •  4.Melanggar komitmen baik dengan istri atau melanggar shigat ta’liq /pakta integritas suami utk siap memperlakukan istri dengan makruf(baik) wa asyiruhunna bil makruf).
  •  5.Tidak menyediakan tempat tinggal buat istri/menelantarkan istri. 
  •  6.Tidak memberi kebutuhan seksual istri. 
  •  7.Menyenggamai istri pada waktu haid. 
  •  8.Memperlakukan istri dengan kasar.
  •  9.Membiarkan istri berbuat nusyuz yaitu melakukan perbuatan-perbuatan yang sifatnya menyakiti hati istrinya, tidak menyayanginya ,melecahkan istrinya , menolak kebutuhan istrinya, bepergian tanpa izinnya, bermain mata dengan wanita lain (berselingkuh) serta tidak bisa menjaga kehormatan diri dan keluarganya. 
  • 10.Mengajak istri berbuat dosa. 
  • 11.Membebani kerja istri diluar kemampuannya. 
  • 12.Tidak adil dalam memberikan nafkah lahir dan bathin istri –istrinya (bagi yang berpoligami)
  • 13.Mengusir istri dari rumahnya.
  • 14.Melimpahkan tanggungjawab suami kepada istri. 
  • 15.Menuduh istri berbuat zina tanpa bukti sah. 
  • 16.Menceraikan istri dengan sewenang-wenang. Tampa alas an yang dibenarkan oleh Syar’i
  • 17.Memeras istri.
  • 18.Menyebarkan rahasia hubungan suami istri kepada orang lain.(memebeberkan kelemahan istri kepada orang lain.) 
  • 19.Menempatkan istri serumah dengan ipar laki-laki, (Daiyuz tidak ada rasa cemburu positif kepada istri, padahal istri sudah ada tanda berbuat serong)

  • 20,tidak pernah menuyuruh istri dan anak utk menegakkan sholat, berbuat baik, bertaubat dan berakhlak mulia.
  • 21, tidak pernah mentarbiyah istri serta tidak pernah memotifasi istri untuk berbuat baik 
  • 22. tidak pernah memberikan contoh dan teladan yang baik bagi istri, bahkan sring menampilkan teladan yang buruk dan tidak mendidik kepada keluarga.
  • 23. Selalu menyesali terhadap perbuatan istri/lari dari tanggung jawab.
  • 24 selalu melecehkan pada pihak keluarga istri 
  • 25,selalu negative tingking/su’udhon kepada istri
  • 26.mencari-cari kesalahan istri.
  • 27 melupakan jasa baik istri.
  • 28.membanding-bandingkan istri dengan orang lain (merendahkan martabat istri di depan orang.
  • 29. tidak pernah memuji kebaikan istri. 
  • 30.Tidak memberi pesangon istri dalam masa iddah. 
30 perilaku durhaka suami terhadap istri diatas sudah sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di televisi, tetangga kita atau bahkan secara tidak sadar, kita pernah khilaf melakukannya. Masih ada waktu untuk memperbaiki, kita harus menjadi manusia yang lebih baik dari hari ini dan menjadikan istri dan keluarga kita sebagai sarana ibadah demi mencari ridho-Nya . InsyaAllah.. copas artikel dari : fb , bersama Sugiarti Faiza Fadhilah dan 49 lainnya.